Terkadang kita merasa sudah melakukan yang semaksimal mungkin tapi hasil yang kita peroleh nggak sesuai dengan harapan kita.
Eh, tunggu dulu. Apakah sebelumnya kita nggak sadar bahwa yang akan kita dapatkan nanti hasilnya nggak seberapa?
Kalau kita cerdas, tentu saja kita sudah bisa mengestimasikan apa hasil yang akan didapatkan jika aku mengerjakan ini. Jadi, nggak ada lagi kisahnya kita menyesal karena yang kita dapatkan nggak seberapa atau kita nggak mendapat apa-apa.
Atau memang karena budaya Timur ya, serasa tabu gitu menanyakan hasil yang akan didapatkan:
Rame ing gawe. Sepi ing pamrih
Bersemangat dalam bekerja. Nggak menuntut imbalan
Itu sih kalau filosofi Jawa. Bahwa, kita nggak usah sih menuntut yang tinggi. Yang penting bekerja aja yang semangat dan pantang menyerah.
Ya bagus sih. Cuma..
..berorientasi pada hasil itu bukan sesuatu yang tabu. Bukan sesuatu yang nggak patut ditanyakan. Kita tentunya memerlukan kejelasan. Kalau sudah jelas tentang apa yang akan kita peroleh, dan kita puas dengan apa yang akan kita peroleh, tentunya kan kerja akan jadi fokus; nggak kepikiran masalah hasil yang nggak jelas.
Proses dan hasil dalam kegiatan sehari-hari
Oke, sekarang kita lepas dari konteks pekerjaan yang orientasinya adalah upah. Sekarang kita akan meluncur pada kehidupan sehari-hari. Masih berkaitan dengan tadi, maka ada perbedaan mendasar antara proses dan hasil:
Proses: dinamis
Hasil: statis
Oke, sini aku tunjukkan secara lebih detail perbedaan hasil dan proses:
Hasil | Proses |
---|---|
Nikah | Menjalin relasi, meningkatkan pengetahuan tentang mengurus keluarga, taaruf |
Lulus | Kuliah 4 tahun, bimbingan, skripsi |
Dapat duit | Kerja |
Dari situ terlihat bahwa perlu perjuangan panjang untuk memperoleh suatu hasil. Dan perjuangan itu disebut proses.
Bedakan yang namanya proses dan hasil. Proses itu fleksibel
Ustadz Syihabuddin Abdul Muiz Al-Hafidz, mudir Mahad Isy Karima
Oh iya, di postinganku sebelumnya, aku udah cerita bahwa kita itu harus sabar dalam menempuh suatu proses:
Karena yang namanya akhir dari segala sesuatunya itu adalah hasil, maka kayaknya nggak pantes deh baru di tahap proses aja kita udah pamer.
Duduk seperti kucing. Menerkam seperti singa
Ustadz Gi, guru bahasa Indonesia di SMA
Top comments (0)