DEV Community

kata filosofi
kata filosofi

Posted on

Asal Usul Barongan

Jaranan adalah ciri khas kerajaan Kediri dan terkait dengan cerita Ponorogo yang mengisahkan dua cerita. Kalau di Kediri namanya jaran, tapi kalau di Ponorogo namanya Reog. Keduanya memiliki kesamaan alur cerita, hanya pengemasannya saja yang berbeda.
Jaranan itu menggambarkan putri Kediri yang menjadi rebutan dari Ratu Bantar Angin atau Wengker, Ponorogo. Ada lagi yang mengisahkan Putri Songgo Langit atau Kili Suci atau Senggrama Siwi, anak dari Airlangga.

Kemudian ada lagi yang mengisahkan Putri Kediri yang bernama Condro Kirono atau Sekartaji atau Dewi Setumpi yang menjelma menjadi seorang putri Klenting Kuning ketika kerajaan Jenggala dilanda kekacauan.

Jaranan di Kediri ada bermacam-macam jenis, diantaranya Jaran Senterewe, Jaran Dor, Jaranan Pegon, Jaranan Jawa, Jaranan Ketek Ogleng, serta jenis-jenis yang lainnya.

Jaranan Ketek Ogleng mengisahkan tentang kerajaan Jenggala, yaitu kisah Panji Seputro melawan Dewi Sekartaji. Kisah yang sering dibawakan dalam pertunjukan Jaran Ketek Ogleng adalah Jenggolo Manik atau Panji Asmoro Bangun menjadi Raja.

Jaranan pertama adalah enam, menandakan keprajuritan, pertempuran diantara adipati yang ingin menyunting dewi Sekartaji. Jaranan kedua adalah empat, menggambarkan Kasenopaten, yaitu pertempuran para senopati yang ingin mempersunting dewi Sekartaji.

Ada yang paling perkasa, yaitu Joyo Kapilogo atau Joyo Kapindalu, wujudnya seperti kera yang menjadi duta atau utusan dari Bantar angin. Tapi bisa dikalahkan oleh Panji Seputro yang dibantu oleh kakaknya Wilobongso dengan adik-adiknya, Ragil Kuning dan seratus orang saudaranya.

Adegan yang terakhir menggambarkan Panji Seputro menjadi ratu bergelar Panji Asmarabangun atau Kudo Waningpati. Kemudian Dewi sekartaji yang menjadi permaisuri bergelar Galuh Condrokirono. Inilah kisah cerita yang diangkat pada pertunjukan Jaranan Ketek Ogleng.

Ada lagi Jaranan dewi songgo langit, merupakan kisah dari kerajaan Wengker, dengan rajanya bernama Airlangga. Patihnya Narutomo, mempunyai empu namanya Kanwa. Raja Airlangga mempunyai anak bernama Kili Suci yang menjadi rebutan.

Lawan utama ketika peperangan Gelar Kawat adalah Adipati Lodoyo yang bisa berubah menjadi macan kalau jungkir balik dan dikenal dengan nama Macan Siluman atau Macan Lodoyo. Pada pertunjukan jaranan, ketika barongan keluar, itu menggambarkan pangamuke (amarah) anak buah sang Adipati Lodoyo yang bernama Simo Barong ketika bertarung dengan Klonosewandono.

Sebutan yang benar adalah Simo Barong, bukan Singo Barong. Simo itu artinya macan (harimau). Banyak hal-hal yang salah penyebutan, seperti patihnya Klonosewandono yang bernama Pujonggo Anom, oleh banyak orang disebutnya Bujang Ganong. Bahkan ada yang menyebut Ganongan.

source : https://www.katafilosofi.my.id/

Top comments (0)