DEV Community

Cover image for Berkenalan dengan Basis Data Berorientasi Objek
Taufik Hidayat
Taufik Hidayat

Posted on

Berkenalan dengan Basis Data Berorientasi Objek

Pengertian Basis Data Berorientasi Objek

Basis data berorientasi objek (OODB, atau Object Oriented Database) adalah jenis basis data yang menyimpan data dalam bentuk objek-objek yang mewakili entitas dunia nyata. Objek-objek tersebut terdiri dari atribut-atribut yang mewakili properti dari objek tersebut, serta metode-metode yang mewakili perilaku dari objek tersebut. Dalam basis data berorientasi objek, setiap objek menyimpan data diri sendiri serta informasi tentang bagaimana terhubung dengan objek lainnya.

Basis data berorientasi objek pertama kali diperkenalkan pada tahun 1980-an, dan sejak saat itu telah mengalami perkembangan yang signifikan. OODB menggunakan model data yang disebut objek-relasional, yang menggabungkan elemen-elemen dari basis data relasional dan basis data berorientasi objek.

Basis data berorientasi objek sering digunakan dalam aplikasi yang membutuhkan model data yang lebih fleksibel dan sesuai dengan dunia nyata, seperti sistem manajemen relasi pelanggan (CRM), sistem manajemen sumber daya manusia (HRM), dan sistem manajemen inventori.

Contoh Basis Data Berorientasi Objek

Berikut ini adalah beberapa contoh basis data berorientasi objek:

  • ObjectDB
    Basis data ini dikembangkan oleh perusahaan yang bernama ObjectDB Software, dan dapat diintegrasikan dengan bahasa pemrograman Java. ObjectDB menyediakan fitur-fitur seperti pewarisan, polimorfisme, dan pencarian objek dengan menggunakan query.

  • OrientDB
    OrientDB adalah basis data yang dikembangkan oleh OrientDB Ltd. yang dapat diintegrasikan dengan bahasa pemrograman seperti Java, Python, dan Ruby. OrientDB menyimpan data dalam bentuk grafik dan menyediakan fitur-fitur seperti pewarisan dan pencarian objek menggunakan query.

Kelebihan Basis Data Berorientasi Objek

  • Model data yang lebih sesuai dengan dunia nyata
    Basis data berorientasi objek menggambarkan data dalam bentuk objek-objek yang lebih sesuai dengan cara alamiah kita memikirkan tentang data dalam dunia nyata. Ini membuat lebih mudah bagi developer untuk memahami dan mengolah data.

  • Penggunaan kelas dan pewarisan
    Basis data berorientasi objek menyediakan fitur pewarisan, yang memungkinkan kelas-kelas untuk "mewarisi" atribut dan perilaku dari kelas lain. Ini membuat lebih mudah untuk mengelola data yang memiliki struktur hierarkis. Sebagai contoh, jika kita memiliki kelas "Mobil" yang memiliki atribut seperti "merk", "tahun pembuatan", dan "harga", kita dapat membuat kelas "Mobil sport" yang "mewarisi" atribut-atribut dari kelas "Mobil" dan menambahkan atribut-atribut tambahan seperti "kecepatan maksimum" dan "tenaga mesin".

  • Integrasi dengan bahasa pemrograman
    Basis data berorientasi objek dapat dengan mudah diintegrasikan dengan bahasa pemrograman yang menggunakan konsep objek, seperti Java atau C++. Ini membuat lebih mudah bagi developer untuk mengolah data dalam aplikasi.

  • Konsistensi data yang lebih baik
    Basis data berorientasi objek menyediakan mekanisme untuk memastikan konsistensi data, seperti validasi data dan pembatasan akses. Ini membuat lebih sulit bagi data untuk terkorup atau tidak valid.

Kekurangan Basis Data Berorientasi Objek

  • Performa yang lebih rendah
    Basis data berorientasi objek seringkali memiliki performa yang lebih rendah dibandingkan dengan basis data relasional, karena proses penyimpanan dan pengolahan data yang lebih kompleks.

  • Kurang cocok untuk aplikasi yang memerlukan skala yang tinggi
    Basis data berorientasi objek kurang cocok untuk aplikasi yang memerlukan skala yang tinggi, seperti aplikasi yang memiliki jumlah pengguna yang sangat besar atau yang membutuhkan waktu respons yang sangat cepat.

  • Migrasi data yang sulit
    Migrasi data dari basis data berorientasi objek ke basis data lainnya seringkali lebih sulit dibandingkan dengan migrasi data dari basis data relasional.

  • Dokumentasi yang kurang lengkap
    Basis data berorientasi objek seringkali memiliki dokumentasi yang kurang lengkap dibandingkan dengan basis data relasional, sehingga lebih sulit bagi developer untuk memahami cara kerja basis data tersebut.

  • Kurang populer
    Basis data berorientasi objek kurang populer dibandingkan dengan basis data relasional, sehingga mungkin lebih sulit untuk menemukan developer yang memiliki keahlian dalam pengembangan aplikasi yang menggunakan OODB.

Secara keseluruhan, basis data berorientasi objek merupakan pilihan yang tepat untuk aplikasi yang membutuhkan model data yang lebih fleksibel dan sesuai dengan dunia nyata, namun mungkin kurang cocok untuk aplikasi yang memerlukan skala yang tinggi dan performa yang tinggi.

Top comments (0)