Kali ini saya iseng mau coba experience baru gan, gimana sih rasanya ngoding via WSL dibandingkan Host Windows langsung? apa saja perbedaan yang saya rasakan? Semua akan saya rangkum di artikel ini, mari kita coba.
Apa itu WSL?
WSL atau Subsistem Windows untuk Linux adalah fitur di Windows yang memungkinkan kita untuk menjalankan lingkungan Linux langsung di Windows tanpa perlu komputer virtual terpisah atau dual boot. Dengan WSL, kita bisa eksekusi perintah Linux, menjalankan skrip Bash, dan aplikasi GUI Linux, bahkan dapat mengakses sistem file Windows dari dalam lingkungan Linux. Hal ini tentu sangat berguna bagi kita yang ingin mengembangkan aplikasi cross-platform atau menggunakan alat dan kerangka kerja Linux di Windows. Versi terbaru WSL saat ini yaitu WSL 2, yang menggunakan teknologi virtualisasi untuk meningkatkan performa dan kompatibilitas dengan panggilan sistem Linux.
Jadi dari pengertian WSL diatas, saya jadi tertarik dengan kalimat “performa dan kompatibilitas”.
Uji coba yang akan digunakan adalah menjalankan project React.js di Visual Studio Code.
Grafik Proses
Berikut adalah grafik proses yang saya ambil dari 3 kondisi yang berbeda:
- Pre (sebelum mengaktifkan proses dev apapun)
- Host Windows
- Menggunakan WSL
Kondisi Pre
Di kondisi pertama atau pre proses dev, yaitu kondisi normal sebelum menggunakan WSL atau Host Windows untuk proses development, menunjukkan penggunaan sumber daya yang masih normal di kisaran:
CPU : 11%
RAM : 41%
Host Windows
Di kondisi kedua, yaitu menggunakan Host Windows untuk menjalankan lingkungan development yaitu Visual Studio Code dan React.js, menunjukkan lonjakan penggunaan sumber daya:
CPU : 6%
RAM : 72%
Kondisi WSL
Di kondisi ketiga, yaitu menggunakan WSL untuk menjalankan lingkungan development yaitu Visual Studio Code dan React.js juga, menunjukkan lonjakan penggunaan sumber daya yang lebih tinggi:
CPU : 4%
RAM : 82%
Temuan
Temuan lain pada saat uji coba antara lain:
- Terjadi crash pada saat rename folder di kondisi kedua, hal ini cukup sering terjadi, Visual Studio Code hanya loading ±5 menit pada saat rename folder dan akan kembali normal jika kita tutup lalu buka lagi. Hal ini berbeda dengan kondisi ketiga pada saat menggunakan WSL, proses rename folder tidak akan memakan waktu lama, hanya kurang dari 2 detik.
- Proses rendering, disini saya menghitung waktu rendering menggunakan stopwatch, hasilnya WSL unggul 5 detik lebih cepat.
00:14:54 non wsl
00:09:94 WSL
Demikian hasil uji coba saya ngoding via WSL, tentu ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi sebuah performa, mulai dari perangkat, ukuran project, dependensi dan lain-lain, yang berarti hasil uji coba yang saya lakukan belum tentu sepenuhnya benar.
Top comments (0)