DEV Community

Cover image for Cara membuat migrations dengan Goose pada Golang
dino
dino

Posted on

Cara membuat migrations dengan Goose pada Golang

Migration adalah salah satu aspek yang penting dalam pengembangan perangkat lunak. Ini memungkinkan developer untuk mengelola perubahan struktural dalam database, seperti menambahkan kolom baru, mengubah nama tabel, atau membuat indeks baru dengan cara yang terkelola dan dapat direplikasi dengan mudah.

Goose adalah sebuah alat yang membantu dalam mengelola migration database dengan mudah dan efisien, terutama dalam proyek yang menggunakan bahasa pemrograman Go. Dalam artikel ini, kita akan membahas penggunaan Goose untuk melakukan migration database dalam proyek Go.

Apa itu Goose?

Goose adalah sebuah alat yang terinspirasi dari alat migration database Rails, yaitu ActiveRecord. Ini memungkinkan developer untuk mendefinisikan migration database sebagai file Go yang dapat dijalankan untuk memperbarui schema database. Goose menyediakan alat bantu yang efektif untuk melakukan perubahan struktural pada database dengan aman.

Langkah 1: Install Goose

Pertama-tama, Anda perlu menginstal Goose. Anda dapat melakukannya dengan perintah:

go install github.com/pressly/goose/v3/cmd/goose@latest
Enter fullscreen mode Exit fullscreen mode

Hal ini akan menginstall binary goose kedalam directory $GOPATH/bin

Untuk pengguna macOS Anda bisa lakukannya dengan perintah:

brew install goose
Enter fullscreen mode Exit fullscreen mode

Lebih lengkap bisa baca dokumentasi installation instructions

Langkah 2: Inisialisasi Struktur Project

Buatlah folder goose-migration.

mkdir goose-migration \
    cd goose-migration
Enter fullscreen mode Exit fullscreen mode

Kemudian inisiasi mod module.

go mod init goose-migration
Enter fullscreen mode Exit fullscreen mode

Selanjutnya buat folder config dan file database.go untuk menyimpan konfigurasi koneksi ke database.

mkdir config \
    cd config \
    touch database.go
Enter fullscreen mode Exit fullscreen mode

Copy script konfig dibawah ini ke dalam database.go.

package config

import (
    "database/sql"
    "flag"
    "log"

    _ "github.com/go-sql-driver/mysql"
)

var pool *sql.DB

type DBConfig struct {
    connection string
    hostname   string
    port       string
    user       string
    password   string
    database   string
}

func init() {
    var dbConfig DBConfig

    dbConfig.hostname = "127.0.0.1"
    dbConfig.port = "3307"
    dbConfig.user = "root"
    dbConfig.password = "password"
    dbConfig.database = "goose-migration"
    dbConfig.connection = "mysql"

    consStr := dbConfig.user + ":" + dbConfig.password + "@tcp(" + dbConfig.hostname + ":" + dbConfig.port + ")/" + dbConfig.database + "?parseTime=true"
    dsn := flag.String("dsn", consStr, "connection data source name")
    flag.Parse()

    if len(*dsn) == 0 {
        log.Fatal("missing dsn flag")
    }
    var err error
    pool, err = sql.Open(dbConfig.connection, *dsn)
    if err != nil {
        log.Fatal("unable to use data source name", err)
    }
}

func SQLDBConn() *sql.DB {
    return pool
}
Enter fullscreen mode Exit fullscreen mode

Sesuiakan nilai-nilai dibawah ini, menyesuaikan dengan konfigurasi koneksi yang Anda miliki.

dbConfig.hostname = "127.0.0.1"
dbConfig.port = "3307"
dbConfig.user = "root"
dbConfig.password = "password"
dbConfig.database = "goose-migration"
dbConfig.connection = "mysql"
Enter fullscreen mode Exit fullscreen mode

Penjelasan singkat terkait script konfigurasi diatas:

  1. pool adalah variabel global yang akan menyimpan koneksi database.
  2. DBConfig adalah struktur data yang menyimpan konfigurasi database seperti hostname, port, user, password, dan database yang akan digunakan.
  3. Fungsi init() dijalankan secara otomatis ketika package di-load.
  4. Di dalamnya, kita membuat sebuah variabel dbConfig yang merupakan instans dari DBConfig dan menginisialisasikan nilainya.
  5. Kemudian kita membentuk connection string menggunakan nilai-nilai dari dbConfig.
  6. Flag dsn digunakan untuk menerima data source name dari command line.
  7. Selanjutnya, kita membuka koneksi database menggunakan sql.Open(), dan menyimpan hasilnya ke dalam variabel pool. Jika terjadi error saat membuka koneksi, program akan keluar dengan pesan error.
  8. Fungsi SQLDBConn() digunakan untuk mengembalikan pool koneksi database yang telah dibuat. Hal ini memungkinkan penggunaan koneksi database tersebut di berbagai tempat dalam aplikasi.

Secara keseluruhan, script diatas bertujuan untuk mengatur koneksi ke database MySQL menggunakan Go, dengan memanfaatkan package database/sql dan driver MySQL yang disediakan oleh github.com/go-sql-driver/mysql.

Selanjutnya buatlah folder migrations untuk menyimpan file-file migrations.

Jika masih dalam folder config maka kita kembali ke root folder cd ../ kemudian buat folder migrations

mkdir migrations
Enter fullscreen mode Exit fullscreen mode

Selanjutnya buatlah file main.go untuk menjalankan migration.

touch main.go
Enter fullscreen mode Exit fullscreen mode

Copy script dibawah ini:

package main

import (
    "goose-migration/config"

    "github.com/pressly/goose"
)

func main() {
    sqlDB := config.SQLDBConn()

    if err := goose.SetDialect("mysql"); err != nil {
        panic(err)
    }

    err := goose.Up(sqlDB, "migrations")
    // err := goose.Down(sqlDB, "migrations")
    if err != nil {
        panic(err)
    }
}
Enter fullscreen mode Exit fullscreen mode

Penjelasan terkait script main.go diatas:

  1. Pertama-tama, kita memperoleh koneksi database dengan memanggil fungsi SQLDBConn() dari package config.
  2. Selanjutnya, kita memanggil fungsi goose.SetDialect("mysql") untuk menetapkan dialek SQL yang digunakan, dalam hal ini MySQL.
  3. Kemudian, kita melakukan migration database ke versi terbaru menggunakan fungsi goose.Up(sqlDB, "migrations"). Fungsi ini akan mencari file migration di direktori "migrations" dan menjalankan migration tersebut untuk membawa database ke versi terbaru.
  4. Pilihan lain adalah melakukan rollback migration menggunakan goose.Down(sqlDB, "migrations").

Secara keseluruhan, script diatas bertujuan untuk menjalankan migration database ke versi terbaru menggunakan package goose, dengan memanfaatkan koneksi database yang telah dikonfigurasi sebelumnya.

Setelah kita melakukan inisialisasi awal untuk migration menggunakan goose, maka diharapkan struktur folder akan seperti ini.

goose-migration
├─── config
│    └─── databse.go
├─── migrations
└─── main.go
Enter fullscreen mode Exit fullscreen mode

Langkah 3: Membuat file migration

Gunakan perintah goose untuk membuat file migration baru:

goose -dir migrations create create_users_table sql
Enter fullscreen mode Exit fullscreen mode

Copy query migration ini:

-- +goose Up
-- +goose StatementBegin
CREATE TABLE users (
    id INT PRIMARY KEY AUTO_INCREMENT,
    uuid VARCHAR(36) NOT NULL,
    name VARCHAR(255) NOT NULL,
    email VARCHAR(255) NOT NULL,
    password VARCHAR(255) NOT NULL,
    created_at TIMESTAMP DEFAULT CURRENT_TIMESTAMP,
    updated_at TIMESTAMP DEFAULT CURRENT_TIMESTAMP ON UPDATE CURRENT_TIMESTAMP,
    deleted_at TIMESTAMP NULL
);
-- +goose StatementEnd

-- +goose StatementBegin
INSERT INTO users (`uuid`, `name`, `email`, `password`) VALUES ("3d6ebd8d-6a04-449d-b232-bd1ca3ead0bf", "ADMIN", "admin@admin.com", "$2a$12$eHHwhkiE6/IEE37g1SLHRe5qcj1bTd26JMqRTdMonrY0hpiYSNJEe");
-- +goose StatementEnd

-- +goose Down
-- +goose StatementBegin
DROP TABLE users;
-- +goose StatementEnd
Enter fullscreen mode Exit fullscreen mode

Ketika menjalankan migration untuk menaikkan versi schema dan rollback kembali, dapat dipisahkan dengan pernyataan +goose Up dan +goose Down.

Kita juga dapat menjalankan lebih dari satu query SQL saat melakukan migration up, dengan memisahkannya menggunakan StatementBegin dan mengakhiri dengan StatementEnd, begitu juga sama pada migration rollback. Pada script di atas, kita melakukan dua eksekusi query. Yang pertama adalah untuk membuat tabel "users", sementara yang kedua adalah untuk menyisipkan data user ke dalam tabel "users".

Langkah 4: Menjalankan Migration

Selanjutnya kita bisa menjalankan migrations dengan meng-eksekusi file main.go.

go run .
Enter fullscreen mode Exit fullscreen mode

Maka jika berhasil outputnya akan seperti ini.

2024/01/31 06:55:12 OK    20240131052901_create_users_table.sql
2024/01/31 06:55:12 goose: no migrations to run. current version: 20240131052901
Enter fullscreen mode Exit fullscreen mode

Kesimpulan

Membuat script fungsi untuk menjalankan migration bertujuan untuk memudahkan konfigurasi koneksi database yang kita miliki, dalam hal ini yang telah kita buat adalah dalam file main.go.

Goose adalah alat migration database yang bermanfaat dalam pengembangan aplikasi berbasis Golang. Dengan menggunakan Goose, developer dapat mengelola perubahan schema database dengan lebih terstruktur dan mudah diikuti. Ini membantu memastikan integritas data dan kompatibilitas aplikasi seiring waktu.

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat mulai menggunakan Goose dalam proyek Golang Anda untuk mengelola perubahan schema database dengan efisien. Selamat mencoba!

Check full source code disini: dinobaggio/goose-migration

Top comments (0)