DEV Community

MarineandLogistic
MarineandLogistic

Posted on

Mengapa Kapal Bisa Mengapung? Ini Penjelasannya

Mengapa Kapal Bisa Mengapung? Ini Penjelasannya

Sejauh ini saya sukai kebingungan dengan argumentasi jika satu benda terapung di atas fluida (contoh, air) muncul karena massa tipe benda itu lebih kecil dari air. Lantas bagaimana dengan kapal laut atau beberapa benda yang lain yang dapat terapung di laut?

Memang, ada keterangan terapungnya kapal laut dengan Hukum Archimedes lewat ide style apungnya (atau bouyancy). Namun, bagaimana hubungan di antara ke-2 ide, yakni ide massa tipe dan style apung, dengan style berat? Sebaiknya ada hubungannya dan tidak sama-sama memutus ide hingga jadi keterangan yang utuh.

Berikut paparannya.

Bila tidak ada tali yang mengikat, atau style yang lain menggerakkan atau menarik sebuah benda yang beberapa atau semuanya terbenam dalam fluida, cuman style berat dan style apung yang tentukan apa yang terjadi.

Style berat ini lurus sebanding dengan massa tipe dan volume benda, dan style apung bergantung pada massa tipe fluida dan jumlahnya fluida yang dipindah oleh benda.

Gerak dari benda dikuasai oleh besarnya style apung yang menggerakkan benda ke atas dan style berat yang memikat ke bawah. Ada tiga peluang yang terjadi pada benda:

  1. Massa tipe benda semakin besar dibanding massa tipe fluida
    Bila object mempunyai massa tipe rerata semakin besar dibanding massa tipe fluida yang di celupkan, karena itu style berat benda akan semakin besar dibanding berat fluida yang dipindah oleh benda yang terbenam semuanya, karena volume yang turut serta masih tetap. Karena style berat bekerja ke bawah, semakin besar dibanding style apung yang bekerja ke atas, resultan style pada benda yang bekerja akan ke bawah dan benda akan terbenam (terkecuali didukung oleh style lain seakan ada tali yang mengait pada benda).

  2. Massa tipe benda lebih kecil dibanding massa tipe fluida
    Bila massa tipe object lebih kecil dibanding massa tipe fluida, style apung akan semakin besar dibanding berat benda saat benda semuanya ada dalam air. Style resultan yang bekerja pada benda akan berarah ke atas, dan object akan mengapung ke atas permukaan. Saat sampai di permukaan fluida, benda masih tergenang di di air hingga style berat fluida yang dipindah oleh beberapa object yang ada dalam fluida (style apung) akan sama dengan style berat object. Style resultan ialah 0, dan object seimbang. Tidak mempunyai pemercepatan.

  3. Massa tipe benda sama dengan massa tipe fluida
    Style berat object akan sama dengan berat fluida yang dipindah saat object ada dalam air semuanya. Object akan mengapung saat ada dalam air semuanya, naik atau terbenam di fluida dengan mengganti sedikit massa macamnya, seperti yang sudah dilakukan ikan atau kapal selam. Massa tipe rerata kapal selam bisa diganti besarnya bertambah sedikit atau menyusut dengan ambil atau keluarkan air.

Kenapa kapal dari baja dapat mengapung?
Baja lebih rapat dari air, dan kapal dari baja ialah benda yang paling berat. Kenapa kapal itu dapat mengapung? Jawabnya ialah jika kapal itu tidak semua bagiannya dibuat dari sekotak baja kompak. Ada ruangan terbuka yang diisi udara dan bahan lain didalamnya. Baja kompak akan cepat terbenam, tapi bila massa tipe rerata kapal lebih kecil dibanding berat air yang dipindah, sebuah kapal baja pasti terapung. Karena ada ruangan udara dan bahan yang lain, massa tipe rerata kapal akan jadi lebih kecil dibanding baja.

Menurut konsep Archimedes, style apung yang bekerja di kapal harus sama dengan berat air yang dipindah oleh lambung perahu. Untuk perahu ada dalam ekuilibrium (dengan style keseluruhan nol), style apung harus sama dengan berat kapal. Saat kita berisi perahu dengan ekspedisi, berat keseluruhan kapal bertambah. Begitupun, style apung harus bertambah. Jumlah air yang dipindah oleh lambung bertambah, hingga perahu itu terbenam di air yang lebih rendah. Ada batasan untuk seberapa banyak berat bisa dipertambah ke perahu (kerap dipastikan sebagai tonase). Kapal tanker minyak penuh muatan semakin lebih rendah di air dibanding kapal tangker kosong muatan.

Pemikiran penting yang lain dalam membuat perahu ialah wujud lambung dan bagaimana beban perahu akan termuat. Bila pusat gravitasi kapal terlampau tinggi atau bila muatan kapal itu tidak rata, ada bahaya jika perahu akan terjungkal. Gelombang laut dan angin menambahkan bahaya ini, hingga factor keselamatan harus diikutkan dalam design. Sesudah air masuk ke perahu, berat keseluruhnya dari perahu dan tingkatkan massa tipe rerata. Saat massa rerata kapal jadi lebih besar dari massa tipe rerata air, perahu akan terbenam.

See detail: https://www.kapaldanlogistik.com/

Top comments (0)