Praktik membawa kendaraan pribadi bukan lah hal yang jarang di temukan lagi sejak menduduki bangku kuliah. Selain lebih aman, kendaraan pribadi juga menawarkan fleksibilitas untuk pergi kemanapun dan kapanpun. Namun tentu saja, ada beberapa masalah yang dihadapi oleh pemilik kendaraan pribadi.
Seorang pengemudi harus mencari parkir sebelum akhirnya tiba dan turun di tujuan. Namun, seringkali aktivitas mencari parkir ini berujung lama karena parkiran padat sehingga harus mengitari lahan parkir. Hal ini kerap terjadi terutama di area shopping mall saat malam minggu ataupun libur nasional. Dari masalah tersebut, saya berniat untuk menginisiasi produk, yaitu ParKey.
ParKey dapat mengatasi masalah umum yang dihadapi oleh pengguna kendaraan pribadi, yaitu pencarian parkir yang lama dan hilangnya tiket parkir. Aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk memesan lahan parkir sebelum pengguna sampai di shopping mall. Pengguna dapat memilih shopping mall mana yang ingin dikunjungi, lalu memesan lahan parkir. Setelah memesan, aplikasi akan menghasilkan kode QR yang dapat di scan saat awal masuk lokasi. Kode QR ini juga akan digunakan sebagai tiket parkir. Selain lebih ramah lingkungan, penggunaan kode QR sebagai tiket parkir juga mengurangi peluang hilangnya karcis. Aplikasi ini juga akan diintegrasi dengan dompet digital untuk menawarkan pembayaran yang seamless.
Adapun beberapa tantangan yang dihadapi apabila aplikasi ini akan diimplementasi, yaitu pemesanan asal dan pengendara lain yang masuk sembarangan ke tempat parkir. Penambahan fitur limitasi waktu dan penalty dapat mengurangi peluang pemesanan parkir asal-asalan, pengguna akan diberikan limit selama 20 menit, lebih dari itu, pengguna akan diberikan penalty dan lahan parkir otomatis kembali available. Aplikasi ini juga akan meminta data pengguna seperti plat dan jenis mobil serta nomor STNK sehingga saat ada pengendara lain yang data nya tidak sesuai masuk, lahan parkir akan menyalakan alarm warning.
Yang terakhir, aplikasi ini juga bisa membantu tracking penggunaan kendaraan bodong dan yang tidak bayar pajak karena mengharuskan pengguna untuk meng-input nomor STNK.
Top comments (0)